HN-Banda Aceh, Tenaga Kontruksi di Aceh Masih banyak yang belum memiliki Sertifikasi di bidang konstruksi, artinya belum memiliki kompetensi di bidang tersebut, hal tersebut di sampaikan kepala balai Jasa Kontruksi Wilayah I Banda Aceh dalam kegiatan Forum koordinasi regional pembinaan kontruksi wilayah aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau, yang di gelar Direktorat Jenderal Bina Kontruksi Balai Jasa Kontruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat di Hermes palace, Banda Aceh (16/4/2018)
Kegiatan tersebut bertujuan dalam rangka pembinaan kontruksi di wilayah Aceh, Sumut, Sumbar, Riau dan kepulauan Riau.
Supai, S.ST., MT kepala balai jasa kontruksi wilayah 1 Banda Aceh saat di jumpai habanusantara.con Mengatakan di Aceh ini masih banyak ini tenaga kerja yang Unskill di bidang Kontruksi.
"Banyak tenaga kontruksi di Aceh yang Unskill (belum memiliki kemampuan) dan jnilah yang harus di benahi," ujar supai
Untuk membina para tenaga Kontruksi ini di rencana untuk di laksanakan uji sertifikasi yang akan di Rencana pada hari Selasa besok.
Untuk melakukan sertifikasi tersebut balai jasa kontruksi wilayah I Banda Aceh akan bekerjasama dengan Bappeda kota Banda Aceh dan adcp sebagai tim penguji yang akan di ikuti sebanyak 75 orang peserta dari seluruh Aceh.
Supai juga mengatakan "Target dari balai jasa kontruksi ini untuk uji sertifikasi ini sekitar 3065 yang akan mengikuti uji sertifikasi untuk mendapatkan sertifikasi, ujarnya
Sementara itu kata supai di tahun 2016-2019 presiden Jokowi konsen di pembangunan infrastruktur sehingga banyak sekali dibutuhkan tenaga kerja yang kompeten untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
Seperti kita bisa ketahui di Indonesia ini masih banyak kegiatan kontruksi yang gagal di Karena tenaga yang di laksanakan kurang kompeten dan tidak memiliki sertifikasi, tutupnya
Dirjen Bina Kontruksi Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Ir Syarif Burhanuddin, MM dalam sambutannya menyampaikan Koordinasi di lakukan sejak perencanaan pembangunan di mulai dengan Integrasi program di mulai dari desa, kecamatan, kabupaten.
Menurut syarif, Singkronisasi ini mengawali sesungguhnya semua persoalan yang akan di hadapi kedepan bagaimana keselamatan kepada kontruksi itu sendiri,
Menurutnya kontruksi yang sempurna jika perencanaan yang sempurna, dengan demikian Kita membutuhkan tenaga kompetensi dalam membuat perencanaan, di seluruh kota saat ini mempunyai tenaga ahli yang cukup banyak akan tetapi yang memiliki kompetensi masih kurang, jelasnya lagi
Dalam kesempatan tersebut turut hadir Dirjen Bina Kontruksi, Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, Kepala Bappeda Banda Aceh Ir. Gusmeri, para direktur pejabat administrator, pengawas bina kontruksi, kepala balai besar, kadis, kepala balai PPK sumber daya air, ketua LPJK Aceh, para direktur politeknik SMK di propinsi Aceh(IP)