-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Rampok Sepasang Kekasih, Komplotan Bersenjata Lecehkan Wanitanya

24 April 2018 | April 24, 2018 WIB | Last Updated 2018-04-24T14:53:42Z
HN-Aceh Utara, Komplotan pria berjumlah lima orang, satu bersenjata laras panjang dan berbaju loreng merampok sepasang kekasih yang sudah tunangan di kawasan pantai Desa Paya Bateung Kecamatan Baktiya Barat, Aceh Utara pada Jumat (20/4) malam. Korban adalah Hermansyah (27) warga Desa Sawang Kecamatan Sawang, Aceh Utara. Sedangkan teman wanitanya, Kartini (34) warga Cot Usi Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara.

Kedua korban mengaku dianiaya dan dilecehkan, kemudian disekap setelah borgol dalam sebuah gubuk di pinggir pantai tersebut. Sepmor korban jenis Yamaha Vixion Bl 3512 JO, tiga handphone dan uang Rp 5 juta dirampok lima pria tersebut. Kasus tersebut sudah dilaporkan korban secara resmi ke Polres Aceh Utara, pada Sabtu (21/) setelah sebelumnya melaporkan ke Mapolsek Baktiya Barat.

Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kapolsek Baktiya Barat Iptu Musa , Senin (23/4) menyebutkan, pada Jumat (20/4) sekira pukul 10.00 WIB, Hermansyah dihubungi oleh Aidil dengan menggunakan handphone yang baru dikenal sebulan lalu. Aidil mengaku tinggal di Kecamatan Lapang, Aceh Utara.

Dalam komunikasi keduanya, Aidil menyebutkan kepada Hermansyah ada pekerjaan yang dapat dikerjakan berdua. Namun, Aidil meminta supaya Herman menemuinya di kawasan Keude Sampoenit Kecamatan Baktiya Barat untuk membicarakan persoalan kerja tersebut.

Lalu sekitar pukul 14.30 WIB, Herman mengajak Kartini untuk berangkat ke Keude Sampoenit dengan menggunakan sepmor Yamaha Vixion BL 3512 JO. Kedua korban baru tiba di Sampoenit sekira pukul 16.00 WIB, tapi baru dijemput Aidil pukul 18.00 WIB dengan menggunakan sepmor GL Pro tanpa nomor polisi. Lalu Aidil mengajak keduanya ke pantai untuk membicarakan pekerjaan dengan alasan sambil bakar ikan.

Lalu Herman mengikuti saja ajakan Aidil tanpa curiga. “Memang ketika kedua korban dan Aidil melintasi kawasan Paya Bateung ada warga yang melihatnya. Namun, warga tak menaruh curiga apapun, karena kawasan juga sering dilintasi warga. Sesampai di sebuah gubuk, Aidil langsung memperlihatkan sebuah kantong hitam kepada Herman. Tapi korban tak mengetahui isinya.

“Ini pekerjaannya ya, kata Aidil. Saat itu keluar lima pria dari semak-semak, satu diantaranya berbaju loreng dan memakai senjata laras panjang. Sedangkan empat lainnya berpakaian preman tapi membawa parang. Kemudian tanpa basa_basi langsung menangkap sepasang kekasih yang diakui keduanya sudah tunangan. Sedangkan Aidil langsung kabur” kata Kapolsek Baktiya Barat.

Mereka langsung memukul Herman dengan tangan dan popor senjata. Kemudian mereka merampas handphone dan sepmor Vixion kemudian dompet bersama isinya, temasuk kartu ATM, serta uang Rp 5 juta. Uang tersebut akan digunakan Herman untuk membeli emas untuk mahar pernikahannya dengan Kartini.

“Kemudian Herman diborgol dan disekap dalam gubuk di pantai tersebut. Lalu mereka juga merampas handphone Kartini. Setelah disekap beberapa jam kemudian, mereka mengantarkan keduanya dengan menggunakan sepmor GL Pro ke Halte Sampoenit dan memberikan uang Rp 100 ribu untuk ongkos mobil, sekitar pukul 00.30 WIB,” katanya.

Saat melaporkan kasus tersebut ke Maposek Baktiya Barat, kondisi korban pincang karena mengalami kesakitan mengaku karena dipukul. “Setelah mendapatkan laporan tersebut, kita sudah ke lokasi untuk proses penyelidikan. Kasus itu sekarang sudah ditangani Polres Aceh Utara setelah dilaporkan juga ke polres,” kata Iptu Musa[tribratanewsacehutara]
close