-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Sulaiman Shah Berbagi Sejarah Aceh kepada Jemaah Zikir dan Tausiah Gemilang

24 Maret 2018 | Maret 24, 2018 WIB | Last Updated 2018-03-24T06:39:58Z
HN - Banda Aceh - Jemaah Majelis Zikir dan Pengajian Gemilang (MPG) Kota Banda Aceh yang memadati Pendopo Wali Kota Banda Aceh, Jumat (23/3/2018) malam tadi kedatangan seorang tamu istimewa. Ia adalah Ketua Dewan Pembina Yayasan Pembangunan Serambi Mekkah (YPSM) Teuku M Sulaiman Shah.


Ayahanda Serambi Mekkah -begitu ia kerap disapa, sengaja diundang oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman untuk berbagi pengalaman dan pengetahuannya mengenai sejarah Aceh kepada para jemaah pengajian rutin di pendopo.

“Terima kasih kepada seluruh jemaah yang telah hadir untuk berzikir bersama dan mendengarkan tausiah pada malam ini. Dan malam ini kita kedatangan tamu istimewa yakni Ayah Serambi Mekkah yang akan memberikan wejangan kepada kita semua.”

“Semoga pemaparan beliau dapat ‘mencerahkan’ kita akan sejarah Aceh sehingga dapat menjadi sumber kekuatan kita untuk menatap masa depan. Terima kasih Ayah yang telah menyempatkan datang di sela-sela kesibukannya. Kami sangat senang dan bahagia dengan kehadirannya,” ungkap wali kota. 

Sementara terkait tema ceramah kali ini yakni “Bahaya Fitnah/Hoax”, Aminullah menyampaikan bahwa sudah sepatutnya menjadi tugas semua pihak untuk melawan fitnah dan hoax atau berita bohong. “Mari kita lawan, dan tidak ikut-ikutan untuk menyebarkan baik melalui Medsos maupun media lainnya. Fitnah itu lebih tajam dari pedang dan dapat memecah-belah umat,” ungkapnya.

Sebelum penyampaian tausiah dan zikir sekaligus doa bersama yang dipimpin 
Tgk H Syukri Daud, Sulaiman Shah mengupas peran dan jasa besar seorang putra Aceh bagi banga Indonesia. “Ia adalah Dr Mr Teuku Haji Moehammad Hasan -Bapak Pemersatu Bangsa Indonesia,” sebutnya.

“Salah satu peran penting beliau adalah menjelang detik-detik proklamasi kemerdekaan dan ikut serta sebagai salah satu anggota Panitia Persiapan Kemerdekan Indonesia (PPKI) pada saat itu. Dan juga lewat argumentasinya, beliau mampu ‘mendamaikan’ perbedaan pendapat antara tokoh-tokoh Kristen dan Muslim pada saat perumusan Pancasila terkait sila pertama.”

Menurut Sulaiman Shah, jika tanpa peran Moehammad Hasan bisa jadi bangsa Indonesia masih terpecah belah dan tak dapat bersatu hingga saat ini. “Pada masa hidupnya beliau juga pernah mengemban beberapa jabatan penting mulai dari gubernur pertama sumatera hinga sejumlah posisi menteri, dan wakil ketua pemerintah darurat RI pada 1948.”

“Atas jasa-jasanya yang sangat luar biasa yang diberikan kepada negara dan bangsa, maka beliau dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional pada 2006 lalu,” ungkap peraih Top Leader in Development Award 2009 ini seraya berharap generasi muda Aceh segera bangkit untuk membawa Aceh ke masa kegemilangannya.[rel]

close