Haba Nusantara.net, BANDA ACEH - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyambut rombongan peserta Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di lokasi Festival Kopi Kutaraja 2022 di Taman Budaya, Kamis, 24 Maret 2022.
Rombongan dokter tersebut disambut langsung Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin didampingi Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Teuku Hendra Faisal dan Kepala UPTD Taman Budaya, Azhadi.
Pantauan Acehtourism.travel, semua tamu yang hadir merasa antusias. Mereka mencicipi varian kopi dan kudapan yang telah disajikan.
Di antaranya, ada Kopi Khop, espreso, mi Aceh, dan beraneka ragam kuliner lainnya yang siap disantap para dokter di sela-sela kegiatan Muktamar IDI di Kota Banda Aceh.
Tak hanya sekadar menikmati kuliner, sejumlah peserta Muktamar IDI juga turut mencoba sensasi meracik kopi saring ala Aceh dan tampil membawakan tembang lagu di panggung.
Para dokter yang hadir di festival kopi menganggap sambutan yang diprakarsai Disbudpar Aceh untuk mereka luar biasa.
“Saya telah mengikuti Muktamar IDI empat kali, tapi ini (Aceh) luar biasa, sambutannya terbaik,” kata dr. Ardiyanto Panggeso asal Palu kepada Acehtourism.travel.
“Terima kasih untuk Pemerintah Aceh, khusususnya Kadisbudpar atas sambutan ini. Mudah-mudahan, kalau Muktamar IDI ke-32 tahun depan lolos di Bali, kami akan gantian undang,” sebut dr. Arya Putra dari Tabanan, Bali.
Kopi Aceh Unik
Sebagian warga Aceh mempunyai cara unik dalam menyeruput kopi, salah satunya saat menyeruput kopi dengan posisi gelas terbalik atau biasa disebut Kopi Khop.
Sehingga, kopi khas dari Meulaboh ini turut menjadi incaran para dokter yang hadir di Festival Kopi Kutaraja 2022.
“Kopi Khop ini unik dari sisi penyajiannya dan cara minumnya, sangat nikmat, apalagi dinikmati dengan cara yang unik,” sebut dr Ardiyanto.
Hal senada juga disampaikan dr. Widiasa. Kata dia, kopi Aceh sangat enak.
“Minum Kopi Khop ini sangat unik. Sebelum minum, kopinya panas, ditiup dulu sampai kopinya keluar terus baru disedot lagi,” ungkapnya antusias.
Kopi Aceh, Keren!
Ketua IDI Bali, dr. Rudi menilai festival kopi ini di Banda Aceh sangat menarik. Pasalnya, ia melihat kolaborasi antara anak muda dan orang tua sungguh kentara di event ini.
“Kami dari Bali melihat festival ini sungguh luar biasa, karena di sini ada perpaduan anak muda dengan orang tua bisa berkumpul bersama. Melalui kreasi ini, bisa mengudang investasi juga,” kata dr. Rudi.
Menurutnya, pagelaran Festival Kopi Kutaraja 2022 bisa membangkitkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi, serta juga menjadi sarana promosi pariwisata Aceh
“Kami bawa (kopi Aceh) ke Bali nanti ya. Kopi Aceh beda, rasanya beda sekali, penyajiannya juga luar biasa sekali. Cara minumnya juga beda, pokoknya keren,” pungkasnya. [Adv]