-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Tamiang terbitkan One Map Policy Kebencanaan

26 November 2021 | November 26, 2021 WIB | Last Updated 2021-11-26T10:52:19Z

 



Habanusantara.net | Aceh Tamiang :  Dilatarbelakangi variatifnya tingkat kerawanan bencana di Kabupaten Aceh Tamiang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Sosialisasi Penyusunan Kebijakan Satu Peta atau One Map Policy (OMP). Kegiatan ini bertujuan untuk mendeklarasikan bahwa hari ini BPBD sudah memiliki satu peta kerawanan bencana yang dapat dijadikan sebagai acuan bersama.



Hari ini, Jum’at (26/11/21) Bertempat di Aula Rapat Bupati Aceh Tamiang, Asisten Administrasi Umum, Drs. Tri Kurnia membuka langsung kegiatan sosialisasi dokumen hasil kegiatan “One Map Policy”. 



Pada pertemuan ini, Kepala Pelaksana BPDB, Syahri mengatakan, Aceh Tamiang belum memiliki peta zonasi wilayah rawan, terdampak, dan aman terhadap bencana. Dengan adanya dokumen peta  ini, ia berharap One Map Policy ini bisa menghasilkan dokumen yang benar-benar akurat agar meminimalisir resiko yang ditimbulkan oleh bencana.


“selain itu bisa menjadi acuan kita bersama terhadap pembangunan Kabupaten Aceh Tamiang. Sehingga risiko-risiko kerugian yang ditimbulkan dari dampak bencana bisa diminimalisir”, tegas Syahri.


“Tidak hanya itu, Dokumen ini nantinya dimaksudkan dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan dan pihak lapangan dalam menyusun kebijakan pemerintah sesuai dengan kondisi daerah”, tambahnya.


Ketua Tim Ahli dari Pusat Studi Bencana Alam Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Dr. Djati Mardiatno memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada para peserta yang hadir. Dalam paparannya, tingkat kerawanan bencana di Aceh Tamiang sangat variatif yang dipengaruhi oleh karakteristik bentang lahan yang mempengaruhi tipologi bencana.


“Secara umum karakteristik morfologi Aceh Tamiang berbentuk gelombang, sebab terdiri dari gunung dan bukit. Daerah bermorfologi ini memiliki kerawanan tinggi terhadap bencana banjir, kekeringan, cuaca ekstrim serta gelombang pasang dan abrasi”, terangnya.


Beberapa kecamatan seperti Kecamatan Manyak Payed, Banda Mulia, Bendahara dan Seruway sangat rawan akan bencana banjir, gelombang ekstrim dan abrasi. Sementara untuk wilayah Kecamatan Bandar Pusaka, Tamiang Hulu dan Tenggulun sangat rawan akan bencana tanah longsor. Hal ini disebabkan wilayah tiga kecamatan ini bermorfologi berbukit dan bergunung.


Sementara itu, secara terpisah saat dihubungi via telepon selularnya. Kepala Sub Bagian program dan pelaporan BPBD mengatakan "Kegiatan OMP merupakan gagasan kepala sub bagian program terdahulu pada tahun 2018 dan baru bisa terwujud di masanya dengan menggandeng Tim Ahli dari Pusat Studi Bencana Alam Universitas Gadjah Mada Jogyakarta." terang Derri


Derri juga menjelaskan Alhamdulillah hari ini kegiatan ini selesai  dan hasil kerja kami untuk sementara bisa diakses oleh masyarakat  yang ingin mengetahui apakah daerahnya termasuk dalam zona aman Bencana, terdampak Bencana ataupun zona rawan Bencana di web acehtamiang.bumispasial.com.



Sebelum kami melakukan koordinasi lebih selanjut ke BAPPEDA Aceh Tamiang, Diskominfosan Aceh Tamiang serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Jakarta agar ini hasil kerja kami benar-benar sempurna dan bisa diakses secara luas."terang Derri 

close