-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur Nova Iriansyah Diminta Segera Finalkan Cawagub, Munawar : PNA Akan ditinggalkan Rakyat, Muhammad Nazar Paling Ideal

04 Februari 2021 | Februari 04, 2021 WIB | Last Updated 2021-02-04T09:22:15Z

Photo: Munawar, (kanan) bersama Irwandi Yusuf, (Ist)



Habanusantara.net - Banda Aceh - Dorongan masyarakat terkait pengisian sisa jabatan wakil gubernur Aceh terus berdatangan. Gubernur Nova Iriansyah dan partai-partai pengusung wajib segera menindaklajutinya.


Hal tersebut disampaikan Munawar, loyalis Irwandi Yusuf,  kepada  wartawan, melalui pesan WhatshApp, Rabu, (3/2/ 2021)


"Warga yang nongkrong di warung kopi hingga pengamat sudah berkali-kali memberi saran. Bahkan ada yang dari berbagai komponen di luar Aceh," ujarnya. 


Artinya, tambah Munawar,  bahwa Aceh  sangat membutuhkan figur seorang Wagub dalam membantu kerja Gubernur Aceh.


"Wagub itu sangat penting, namun jangan sekedar mengisi dengan figur yang tidak layak, sekalipun dari kader internal partai pengusung atau keluarga dekat para pimpinan partai pengusung.


Menurutnya, jangan dipaksakan jika tidak memenuhi syarat, apalagi sisa masa jabatan tidak lama dan tidak boleh untuk coba-coba sekedar hawa keu jabatan.


Dia menyebutkan saat sekarang ini yang nampak cukup serius melakukan proses pengusungan calon wagub pengganti itu adalah PNA, salah satu partai pengusung Irwandi-Nova pada Pilkada 2017.

 

“Ada tiga nama figur yang dibursakan PNA, yaitu Muhammad Nazar mantan wagub Aceh dan Ketua Umum Partai SIRA, Muharuddin mantan anggota DPRA dan Muhammad MTA salah satu pengurus PNA yang juga eks kader partai SIRA," papar Munawar, seorang loyalis bang Wandi, yang lebih dikenal dengan sapaan, Siwah Syekh.


Menurutnya, dari ketiga figur Wagub  tersebut yang paling layak dari segala sisi adalah Muhammad Nazar, mantan wagub Aceh. 'Dan publik tahu itu," ujarnya. 


Lebih lanjut Munawar mengatakan, berbagai kalangan masyarakat Aceh maupun yang diluar Aceh semuanya menginginkan Muhammad Nazar.


Loyalis Irwandi asal Bireuen yang berperan sebagai Ketua Tim  Pencitraan Irwandi Yusuf sewaktu Pilkada 2017, itu menambahkan bahwa mantan wagub Aceh, Muhammad Nazar, tersebut memang sangat ideal mendampingi Nova Iriansyah, dan sangat diinginkan masyarakat.


Sebagaimana respontif publik terhadap Muhammad Nazar. 'Dan itu telah dilakukan pengamatan dari warung ke warung, begitupun dari  kalangan kader PNA, serta kader partai-partai lainnya, hingga masyarakat serta tim relawan Irwandi-Nova dan pengamat, semuanya menilai pos jabatan wagub yang hanya tersisa waktu  tidak terlalu lama lagi itu, memang mesti diisi oleh figur sekaliber Muhammad Nazar.


“Saya, selaku salah seorang yang sangat aktif memenangkan pasangan Irwandi-Nova dalam Pilkada 2017 lalu itu, sepakat agar PNA segera memfinalisasikan langsung Muhammad Nazar, sebagai Wagub mendampingi Nova. Apalagi, sebutnya Muhammad Nazar, figur tunggal yang dikenal sampai ke luar negeri itu," terangnya. 


Ia menambahkan, apagunanya buang-buang waktu karena sisa jabatan tak lama lagi. 


Dikatakannya, dari sekian nama yang beredar hanya bang Nazar yang cocok untuk pos sisa masa jabatan itu.

 

“Jika saja PNA salah memfinalkan nama tunggal, apalagi kalau sempat tiba-tiba ada figur lain di luar tiga nama yang sudah direkom itu dicalonkan dan difinalkan, maka hal itu akan merugikan PNA sendiri.


Ia mengingatkan, bahwa PNA bisa saja ditinggalkan masyarakat, jika tidak adanya konsistensi dan komitmen PNA dalam berpolitik.


Lebih jauh ia menyatakan,  figur tokoh Muhammad Nazar mantan wagub dan aktifis pejuang yang telah berjasa untuk Aceh itu, kelayakannya bukan saja dari sudut pandang kemampuan, pengalaman, jasanya dalam perjuangan dan kesuksesannya selama menjadi wagub yang mendampingi bang Irwandi dulu, namun peran bang Nazar serta jaringannya, dengan strategi yang dimilikinya  telah berhasil ikut memenangkan pasangan Irwandi-Nova pada Pilkada 2017.


'Dan ini juga menjadi sebuah catatan penting   untuk diingat. Artinya, Muhammad Nazar, itu bukan orang luar, tetapi memiliki kontribusi lebih dalam memobilisasi suara maupun dukungan material.


Ia mengungkapkan, bahwa sampai saat ini, dirinya masih sangat loyal dengan mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf. Dengan demikian, telah menjadi sebuah kewajiban bagi dirinya memberikan saran dan pendapat.


Ditambah lagi sebelumnya, sekjen PNA, Miswar Fuady, telah pernah mempublikasikan lewat media massa minggu lalu terkait rencana finalisasi cawagub dari PNA dengan sinyal bahwa PNA akan mengutamakan yang telah berpengalaman dan layak dari segala sisi.


Intinya, dalam hal ini PNA jangan sampai salah pengambilan keputusan, yakni tidak sesuai dengan yang disampaikan, dimana tiba-tiba ada nama lain di luar tiga figur yang ditetapkan.


Ia mengingatkan, jika hal itu terjadi, maka yakin,lah PNA akan rugi, rakyat dan pembangunan juga rugi, lalu PNA bisa ditinggalkan orang.


Ia menambahkan, Irwandi sebagai ketua umum PNA dari awal telah berupaya agar figur yang mengisi jabatan itu haruslah yang layak dan mampu.


"Orang-orang salut kepada Bang Irwandi selaku ketua PNA karena keluarganya sendiri dilarang merebut pos Wagub itu, karena menurutnya, dari kalangan internal PNA-juga belum memiliki kelayakan untuk jabatan itu.


“Bang Wandi adalah seorang politisi demokratis dan apalagi secara hukum juga tak wajib seorang kandidat Wagub harus berasal dari partai pengusung.


Terakhir, ia mengatakan apa yang dipikirkan bang Wandi sudah tepat, sebab jabatan dalam sistim demokrasi dimanapun bukanlah warisan untuk keluarga maupun partai-partai politik. 


"Komitmen ini akan dilihat publik, tentunya kita sepakat dengan prinsip itu, haruslah yang layak dari segala sisi dan mampu membangun Aceh bersama Gubernur Nova Iriansyah, bukan karena partai pengusung dan bukan keluarga,”tutupnya.[]

close