-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Sekilas Tapak Tilas Hoe Jak Gowes

18 Januari 2021 | Januari 18, 2021 WIB | Last Updated 2021-01-18T09:52:16Z

 

Photo bersama: Pantai Alue Naga, Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Minggu, (17/1/2021)



Habanusantara com -Banyak cerita dibalik lahirnya olahraga bersepeda di komunitas Hoe Jak gowes binaan Sekjen Partai NasDem Kota Banda Aceh, H Heri Julius. 


Seiring perjalanannya Hoe Jak gowes  banyak cerita suka didalamnya. Hoe Jak gowes dikumandangkan pasca covid 19 ini, kian hari terus  bertambah anggotanya.


Kini di usia yang bisa dikatakan belum senja  ini HJ gowes terus bertekad akan melebarkan sayapnya seiring waktu  berjalan.


Keceriaan, senda gurau, canda dan tawa terlihat penuh persahabatan meski terkadang sesekali ada terselip seribu kata dibalik keharmonisan yang dibangun.


Canda dan tawapun kian menyelimuti  komunitas ini, kadang di balik ceria satu persatu para anggotanya kian menampilkan  wajah ceritanya.


Inilah menariknya di komunitas Hoe Jak gowes ini, karena dibangun atas dasar kesadaran, kemauan serta rasa tanggung jawab dan kekompakan dengan melahirkan sejuta kebersamaan dengan penuh loyalitas memupuk ukhwah silaturahmi yang kuat sesama para peserta.


"Tak heran jika awal pesertanya hanya 7 orang," kata Samsuar, ketua DPC NasDem Syiah Kuala Kota Banda Aceh, medio dua pekan lalu. 


Dia sempat menceritakan sekilas tapak tilas sebelum Hoe Jak Gowes ini dibangun layaknya komunitas olahraga biasa lainnya.


Menurutnya, diawal tak ada yang istimewa, biasa saja tapi lama kelamaan komunitas ini mulai terasa berkembang, hingga para pesertanya mencapai puluhan orang. 


Patut kita akui, meski sekarang ini terpaan angin kian mulai tampak, namun semua itu hal yang lumrah. 


"Kita tak perlu menepisnya, karena semuanya itu bahagian dari sebuah catatan cerita kecil layaknya berorganisasi. 


Ketika dimulai dari tiada dan ada pasti,lah semua merasa terpaannya, ibarat semakin tinggi diatas semakin kencang pula angin yang menghembuskannya, namun yang terpenting bagaimana kita mampu mengendalikannya. 


Berpose diujung pantai Syiah Kuala bersama pembina komunitas  Hoe Jak Gowes, H Heri Julius, Minggu, (17/1/2021) 



"Itu yang terpenting bagi kita, bagaimana harus mampu mengendalikannya sehingga angin yang berhembus kencang itu bisa membawa kesejukan dengan penuh keyakinan bahwa kita bisa berpikir lebih cerdas dan realistis.


Meski, masih tergolong rentan di usia yang masih belia, tepatnya dipertengahan tahun 2020 lalu, Hoe Jak gowes terus berjalan seiring waktu  mengintari Kota Banda Aceh - Aceh Besar, seiring detak jarum jam dinding berputar hingga dalam perjalanannya komunitas Hoe Jak gowes terus berjalan hingga hari ini. 


Tak jarang kadang banyak kegiatan yang digerakkan, mulai dari doorpres, bhakti sosial dalam bentuk bersih bersih hingga kedepan berencana menggelar program sedekah ceria. 


HJ gowes juga melakukan perjalanan  tour de Gayo hingga rekreasi sambut tahun baru di taman rekreasi Humairah dan air terjun.


Dalam kurun waktu bulan berjalan HJ gowes juga menggelar jula jula bersama. Keunikannya selalu dirasakan jika diakhir perjalanan mendayung.


Ambulance bertuliskan H Heri Julius ketua Banleg DPRK Banda Aceh, selalu setia menemani setiap putaran roda sepeda  para peserta berputar, tak heran jika disetiap momen indah para peserta juga selalu bepose ria. 


Ada yang menariknya disana, Grup WhatshApp Hoe Jak Gowes namanya, catatan ceritanya pun  banyak disana.


Banyak yang lucu lucu ketika kita mengamatinya, pokoknya asik dan menarik, saat dibaca terkadang kita bisa tertawa sendiri. 


Intinya, asik deh semua pada koment meski kadang ada juga yang cuma hobinya hanya  baca baca doang.


Berbagai profesi ada disana, jangan heran jika para pesertanya juga usianya bisa dikatakan tak muda lagi, tapi mereka penuh keceriaan.


Kalaulah kita mau amati, pada hakekatnya  Hoe jak gowes dibangun, bukan hanya sekedar berolahraga ria tetapi lebih diarahkan kedalam hal kebersamaan dan konteks ukhwah silaturahmi. 


Semoga Hoe Jak Gowes ini tetap terus berekspresi, dan sukses selalu,  jangan ragu dan gusar karena krikil krikil kecil belum tentu selalu menyakiti tapak kaki kita, bahkan terkadang krikil krikil itu jua yang mampu membuat kita selalu bisa tetap tersenyum, dan membangunkan kita dari rasa sakit itu.

Selamat !!  (Hendra)



close