-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Implementasi UUPA Belum Maksimal, Wali Nanggroe Temui Menhan Prabowo

13 November 2019 | November 13, 2019 WIB | Last Updated 2019-11-13T05:38:25Z
Foto : Ist

Habanusantara.net, Jakarta, -Belum maksimalnya implementasi Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) membuat banyak sektor riil yang bersentuhan langsung dengan masyarakat terkendala. 

Hal ini membuat perekonomian dan pembangunan Aceh menjadi terhambat. Hal itu diutarakan Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haytar saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Ruang Kerjanya di Kementerian Pertahanan, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2019). 

“Bertemu dengan pak Menhan, Prabowo kita membahas banyak hal, terutama terkait dengan Perbatasan Aceh dengan Sumatera Utara, masalah Perekonomian, Sistem Peradilan, Penyerahan Kewenangan, Pembentukan Badan Adhoc, Permasalahan Re-intergrasi dan butir-butir MoU yang masih bermasalah (belum dilaksanakan),” jelas Wali Nanggroe didampingi staf khusus, Mohammad Raviq. 

Menurutnya, poin-poin yang diutarakan tersebut sangat diperlukan Aceh saat ini agar Aceh dapat terus membangun dalam berbagai lini sektor. 

Dia menyebutkan, misalnya terkait masalah perbatasan Aceh dengan Sumatera Utara yang belum merujuk pada tapal batas atau Peta bertanggal 1 Juli 1956 sebagaimana diamanahkan dalam poin 1.1.4 MoU Helsinki. 

Belum lagi masalah lainnya seperti Bidang Perekonomian. Seharusnya pemerintah pusat sudah melakukan penyerahan pengelolaan pelabuhan laut dan bandar udara kepada Aceh, juga terkait masalah perdagangan dan bisnis internasional yang masih terkendala dengan peraturan UU Nasional,” ujarnya. 

Ketua DPRA Dahlan Jamaluddin mengatakan, pertemuan Wali Nanggroe dengan Menhan selain dalam rangka silaturahmi dan memberikan ucapakan selamat atas ditetapkannya Prabowo sebagai Menhan, juga membicarakan penguatan perdamaian di Aceh sebagaimana yang menjadi cita-cita dan kehendak politik perdamaian yang tertuang dalam MoU Helinski.
“Nah beberapa hal itu yang kita diskusikan dan beliau (Menhan) sangat antusias mendengar paparan kami. Menurut beliau, masalah-masalah yang ada di Aceh seharusnya sudah selesai sejak lama,” ujarnya. Di hadapan Prabowo, Dahlan juga menyampaikan bahwa perdamaian Aceh harus berlanjut.
close