-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Haji Uma Anggota DPD Sangat Prihatin Kondisi Makam Pendiri Kerajaan Islam Asia Tenggara

02 September 2019 | September 02, 2019 WIB | Last Updated 2019-09-01T18:51:43Z
Haji Uma Anggota DPD RI Asal Aceh Bersama Forkopimcam Peureulak Berziarah Ke Makam Alaidin Said Maulana Abdul Aziz Syah (Foto: Agussalem/ Habanusantara)

HN, Aceh Timur –  Makam Alaidin Said Maulana Abdul Aziz Syah yang terletak di Desa Bandrong, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh butuh perhatian khusus dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Makam tersebut yang tidak tersentuh pembangunan terkesan terbengkalai, padahal makam tersebut sejarah penting yang harus di lestarikan atau pemugaran. 

"Setelah meninjau, saya merasa miris dengan segala sarana dan prasarana yang ada di Monisa ini, sangat memprihatinkan, dari segi bangunan dan infrastrukturnya, yang tidak tersentuh dari pembangunan terkesan terbengkalai," kata H Sudirman (Haji Uma) Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia kepada Habanusantara, Minggu (01/09/2019), di sela-sela melihat langsung makam yang dikenal makam kerajaan Peureulak pada acara memperingati Haul Sultan Alaidin Said Maulana Abdul Aziz Syah dan 1 Muharram 1441 H / 1 September 2019 di Monisa Desa setempat.

Senator asal Aceh ini juga mengajak semua pihak agar pro aktif dalam membangun sejarah, dan juga melihat makam tersebut sebagai sejarah penting, yang mana sejarah peradaban islam dan peradaban kebudayaan anak bangsa.

Dia juga mengharapkan bahwa kedepannya ada pembuktian sejarah Monisa sebagai kerajaan Islam di Asia Tenggara.

"Kita sangat mengharapkan kepada pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat untuk respon, mengupayakan dan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Monisa dan membuat buku sebagai referensi yang dapat di buktikan secara komprehensif," katanya.

Makam dimaksud yakni Sultan Alaidin Said Maulana Abdul Azis Syah. Beliau tercatat merupakan keturunan Arab yang mendirikan Kerajaan Islam Bandar Khalifah Peureulak atau Kerajaan Islam Pertama di Asia Tenggara pada tahun 840 masehi. (Agussalem)

close