HN-JAKARTA, Puluhan Mahasiswa asal Aceh mendapatkan fasilitas mudik gratis dalam program Gisa U Gampong dari Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) bekerjasama dengan tokoh masyarakat Aceh tahun 2019. Pelepasan mudik secara simbolis tersebut diselenggarakan di Wisma Foba, Jl. Setia Budi Barat, Jakarta, Minggu, 26 Mei 2019.
Kepala BPPA, Almuniza Kamal mengatakan, program mudik gratis tersebut baru pertama kali diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh untuk mengakomodasi aspirasi mahasiswa Aceh.
“Ada puluhan mahasiwa Aceh yang mudik. Mahasiswa dan mahasiswi ini berasal dari sejumlah universitas yang tersebar baik di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta,” ujarnya.
Almuniza menuturkan, pada gelombang pertama malam ini, pihaknya akan memberangkatkan 17 mahasiswa dan mahasiswi. Kemudian pada tanggal 30 Mei akan diberangkatkan kembali 70 mahasiwa lagi.
Almuniza berharap, penyelenggaraan mudik ini dapat menjadi ajang silaturahmi antara Pemerintah Aceh dengan mahasiswa Aceh dan tokoh masyarakat Aceh, sesuai arahan Plt. Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah dalam setiap kesempatan dan pertemuan dengan masyarakat Aceh.
Kepala BPPA, Almuniza Kamal mengatakan, program mudik gratis tersebut baru pertama kali diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh untuk mengakomodasi aspirasi mahasiswa Aceh.
“Ada puluhan mahasiwa Aceh yang mudik. Mahasiswa dan mahasiswi ini berasal dari sejumlah universitas yang tersebar baik di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta,” ujarnya.
Almuniza menuturkan, pada gelombang pertama malam ini, pihaknya akan memberangkatkan 17 mahasiswa dan mahasiswi. Kemudian pada tanggal 30 Mei akan diberangkatkan kembali 70 mahasiwa lagi.
Almuniza berharap, penyelenggaraan mudik ini dapat menjadi ajang silaturahmi antara Pemerintah Aceh dengan mahasiswa Aceh dan tokoh masyarakat Aceh, sesuai arahan Plt. Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah dalam setiap kesempatan dan pertemuan dengan masyarakat Aceh.
“Dengan begitu, kedepan Pemerintah Aceh dan mahasiswa dapat saling berkoordinasi dan bersinergi untuk Aceh lebih baik. Tak lupa, atas nama Pemerintah Aceh kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya mudik gratis ini,” ujarnya.
Koordinator mudik gratis mahasiswa Aceh, Muntasir Ramli mengatakan, ada 172 data mahasiswa, mahasisiwa dan santri Aceh yang telah mendaftar. Namun yang terakomodir hanya 70 mahasiswa dengan kapisatas dua bis.
“Artinya kita kekurangan 3 bis lagi ukuran 35 set. Semoga dalam dua hari ini ada solusi terbaik agar mahasiwa bisa mudik (Gisa U Gampong), sesuai dengan harapan,” ujarnya didampingi Sekretaris Buchari HY.
Koordinator mudik gratis mahasiswa Aceh, Muntasir Ramli mengatakan, ada 172 data mahasiswa, mahasisiwa dan santri Aceh yang telah mendaftar. Namun yang terakomodir hanya 70 mahasiswa dengan kapisatas dua bis.
“Artinya kita kekurangan 3 bis lagi ukuran 35 set. Semoga dalam dua hari ini ada solusi terbaik agar mahasiwa bisa mudik (Gisa U Gampong), sesuai dengan harapan,” ujarnya didampingi Sekretaris Buchari HY.
Untuk kegiatan itu, Muntasir mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terutama BPPA, dan Anggota DPR RI asal Aceh, Nasir Djamil atas bantuan mudik gratis gelombang pertama ini dan juga kepada tokoh-tokoh Aceh serta panita penyelenggara.
“Kita berharap, tahun depan kegiatan baik ini tetap berjalan agar mahasiswa Aceh dapat mudik ke kampung halaman dan program Gisa U Gampong ini menjadi cikal bakal lahirnya program yang berkelanjutan oleh Pemerintah Aceh, tokoh masyarakat dan stakeholder. Karena program ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa Aceh di perantauan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Muntasir, sesuai arahan Kapala BPPA, peserta Gisa U Gampong diminta untuk menulis karya ilmiah terkait potensi di daerah masing-masing dalam bentuk artikel. Adapun kegunaannya untuk formulasi kebijakan pemeritah di masa yang akan datang.
Salah seorang mahasiswa Aceh asal Singkil, Yudha Prawira, mengatakan program Gisa U Gampong ini sangat mambantu mahasiswa-mahasiwi yang ada di Jakarta untuk mudik ke kampung halaman.
“Sangat membantu. Mengingat tiket pesawat naik (mahal). Dan rata-rata mahasiwa ingin pulang untuk merayakan lebaran bersama keluarga. Kita berharap tahun depan program ini tetap berjalan,” ujar mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tersebut.
Pelepasan Gisa U Gampong didahului dengan buka puasa bersama dan shalat magrib. Kemudian, pelepasan itu dilanjutkan pula dengan shalat isya dan terawih serta tausyiah untuk keberkahan dalam perjalanan yang disampaikan Ustadz Dr. H. Amri Fatmi Anziz Lc. MA.[]
“Kita berharap, tahun depan kegiatan baik ini tetap berjalan agar mahasiswa Aceh dapat mudik ke kampung halaman dan program Gisa U Gampong ini menjadi cikal bakal lahirnya program yang berkelanjutan oleh Pemerintah Aceh, tokoh masyarakat dan stakeholder. Karena program ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa Aceh di perantauan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Muntasir, sesuai arahan Kapala BPPA, peserta Gisa U Gampong diminta untuk menulis karya ilmiah terkait potensi di daerah masing-masing dalam bentuk artikel. Adapun kegunaannya untuk formulasi kebijakan pemeritah di masa yang akan datang.
Salah seorang mahasiswa Aceh asal Singkil, Yudha Prawira, mengatakan program Gisa U Gampong ini sangat mambantu mahasiswa-mahasiwi yang ada di Jakarta untuk mudik ke kampung halaman.
“Sangat membantu. Mengingat tiket pesawat naik (mahal). Dan rata-rata mahasiwa ingin pulang untuk merayakan lebaran bersama keluarga. Kita berharap tahun depan program ini tetap berjalan,” ujar mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tersebut.
Pelepasan Gisa U Gampong didahului dengan buka puasa bersama dan shalat magrib. Kemudian, pelepasan itu dilanjutkan pula dengan shalat isya dan terawih serta tausyiah untuk keberkahan dalam perjalanan yang disampaikan Ustadz Dr. H. Amri Fatmi Anziz Lc. MA.[]