HN-Papua, Organisasi Papua Mereka (OPM) sedang menyiapkan perang revolusi total melawan Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia (TNI/Polri) di seluruh papua. Hal itu dikatakan Juru bicara OPM Sebby Sambon kepada BBC Kamis (6/12/2018).
“Kami sudah siap melancarkan revolusi di seluruh Tanah Papua melawan TNI dan Polri. Ini kesalahan juga pihak PBB, Amerika Serikat, dan Belanda yang memberikan Papua kepada Indonesia. Selama 50 tahun kami menderita, itu sudah cukup,” kata Sebby yang dikutip dari BCC.
BACA : Hebat..!, OPM Tantang Jokowi Kirim Banyak Pasukan Ke Papua
BACA : Hebat..!, OPM Tantang Jokowi Kirim Banyak Pasukan Ke Papua
“Generasi lama sudah meninggal. Kami generasi baru sudah menetapkan memilih jalan revolusi, akan ada krisis di Papua, pada 2021 kami akan melancarkan perang revolusi total melawan TNI/Polri. Kami minta masyarakat sipil Indonesia untuk meninggalkan Papua Barat,” katanya.
Ia tidak merinci mengapa menyebut tahun 2021.
Masih menurut BBC, Menanggapi Pernyataan Jubir OPM itu, juru bicara Kodam di Papua, Muhammad Aidi, menyatakan TNI siap berhadapan dengan tentara Papua merdeka.
“Kita selalu siap kapan saja. Saya berharap mereka bukan pecundang. Artinya hanya sekadar bicara. Mari berhadapan secara jantan, kita siap menghadapi, TNI siap menghadapi demi menjaga kedaulatan negara ini, kami siap,” kata Aidi
Ia menambahkan, TNI dilatih dan didik untuk membunuh dan siap untuk terbunuh. “Kami TNI dilatih dan dididik untuk membunuh dan siap untuk terbunuh,” ujar Aidi.
Papua diintegrasikan ke wilayah Indonesia melalui apa yang disebut Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada 1969, yang hasilnya diakui oleh PBB.
Separatisme adalah salah satu masalah yang terjadi di pulau tersebut.
Pemerintah Indonesia antara lain mengalokasi dana khusus triliunan rupiah sejak 2001 untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua, melalui skema dana otonomi khusus.
Sejumlah pihak mengatakan dana otonomi khusus “tidak tepat sasaran dan harus sehera dievaluasi”.
Dalam beberapa tahun terakhir, Presiden Joko Widodo menggenjot pembangunan infrastruktur antara lain proyek Trans Papua.
Sebby mengatakan pihaknya tidak membutuhkan pembangunan prasarana dan hanya ingin “merdeka di tanah sendiri.” (*)
Sumber: BBC